Senin, 10 November 2014

Peranku Bagi Indonesia terinspirasi dari Puisi DIPONEGORO karangan Chairil Anwar




DIPONEGORO
By Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang

Puisi ini diatas adalah cerminan semangan saya untuk membangun Negara ini, kota saya dan kampung saya. Globalisasi pada dasarnya adalah tatanan tanpa batas-batas yang real dan jelas antar negara dan kebudayaan. Posisi dimana keterhubungan yang sangat terhubung kini terwujud dalam berbagai sektor. Dalam sektor teknologi, sektor informasi terutama sektor ekonomi. Nilai nilai budaya asli terancam terkikis, pemuda pemudi terancam kehilangan kebangaan atas kebudayaan sendiri. Generasi penerus dipaksa melupakan jati diri pancasila diganti dengan paham liberal , budaya voting mulai menggeser musyawarah untuk mufakat. Ekonomi nusantara terancam tanpa pilar pilar yang kuat menopang nya karena mulai dikendalikan oleh faktor faktor jauh di luar negeri. Generasi pemerus terancam menjadi budak di negara sendiri kalah bersaing dengan mengkilapnya kemampuan sumber daya manusia negara lain yang mulai membanjiri indonesia.

Begitu kompleks dan banyaknya bibit-bibit masalah yang dibawah oleh globalisasi namun para pemuda-pemudi indonesia harus memikul perananan untuk menjawabnya. Tuntutan atas tingginya inovasi dikombinasikan dengan ide segar ini hanya dapat dilakukan oleh pemuda .Karena pada dasarnya sebuah pemikiran yang out of the box dan nyali untuk merealisasikannya, karakteristik ini hanya dimiliki oleh para pemuda.

 Atas dasar itu Sudah seharusnya sebagai pemuda Indonesia aku berbakti untuk Negara. Di tanah ini saya dilahirkan sebagai seorang pribumi. Saat dewasa saya banyak melihat berbagai jenis pemimpin. Baik pemimpin dalam bdang akademis, pemimpin dalam bidang bisnis dan pemimpin dalam bidang social. Masing masing pemimpin memiliki karakteristiknya masing masing. Dan dari sini saya sadar untuk memberikan kontribusi yang besar bagi Indonesia saya harus menjadi seorang yang memiliki pengaruh yang besar. Saya harus bisa memberikan dampak baik pada Negara ini. Saya ingin melakukan revolusi pengelolaan dalam berbagai hal agar menjadi lebih baik saat saya menjadi pemimpin.

Saat ini dengan kapasitas dan kapabilitas yang saya miliki saya tetap tidak menyerah dan mencoba menjadi pemuda yang bermanfaat walaupun terbatas waktu saya yang tersita oleh pekerjaan saya saya tetap ingin memberikan sesuatu kotribusi ke masyarakat sekitar saya. Saya terkadang mengajar ke panti asuhan untuk membagikan ilmu yang saya miliki walaupun hanya ilmu ilmu dasar saja. Saya juga rutin menulis di blog saya mengenai pemikiran saya terhadap pengelolaan perusahaan dan isu isu ekonomi yang menarik perhatian saya. Saya mencoba  member stiap apa yangsaya meiliki sebisa saya. Saya juga menggerakan diskusi sesame mahasiswa Kalimantan barat di bandundung diatara sahabat sahabat saya , kami berdiskusi tentang bagaimana nanti saat generasi kami menjadi pemimpin di Kalimantan barat visi dan misi apa yang harusnya kami capai. Bagaimana seharusnya daerah yang tidak memiliki APBD yang besar ini dapat maju dengan terakselerasi sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kalimantan barat.

Peranku bagi Indonesia adalah masa depan yang akan terus diraih, sya tidak berhenti disini ataupun saat saya sudah mendapatkan apa yang saya inginkan. Saya hanya akan berhenti ketika generasi selanjutnya sudah siap untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan saya.

Dan bagi pribadi saya menjadi sukses dan besar sehingga dapat membantu lebih banyak masyarakat.