DIPONEGORO
By
Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
Puisi ini diatas adalah
cerminan semangan saya untuk membangun Negara ini, kota saya dan kampung saya. Globalisasi
pada dasarnya adalah tatanan tanpa batas-batas yang real dan jelas antar negara
dan kebudayaan. Posisi dimana keterhubungan yang sangat terhubung kini terwujud
dalam berbagai sektor. Dalam sektor teknologi, sektor informasi terutama sektor
ekonomi. Nilai nilai budaya asli terancam terkikis, pemuda pemudi terancam
kehilangan kebangaan atas kebudayaan sendiri. Generasi penerus dipaksa
melupakan jati diri pancasila diganti dengan paham liberal , budaya voting mulai
menggeser musyawarah untuk mufakat. Ekonomi nusantara terancam tanpa pilar
pilar yang kuat menopang nya karena mulai dikendalikan oleh faktor faktor jauh
di luar negeri. Generasi pemerus terancam menjadi budak di negara sendiri kalah
bersaing dengan mengkilapnya kemampuan sumber daya manusia negara lain yang
mulai membanjiri indonesia.
Begitu kompleks dan banyaknya
bibit-bibit masalah yang dibawah oleh globalisasi namun para pemuda-pemudi
indonesia harus memikul perananan untuk menjawabnya. Tuntutan atas tingginya
inovasi dikombinasikan dengan ide segar ini hanya dapat dilakukan oleh pemuda .Karena
pada dasarnya sebuah pemikiran yang out
of the box dan nyali untuk merealisasikannya, karakteristik ini hanya
dimiliki oleh para pemuda.
Atas dasar itu Sudah seharusnya sebagai pemuda
Indonesia aku berbakti untuk Negara. Di tanah ini saya dilahirkan sebagai
seorang pribumi. Saat dewasa saya banyak melihat berbagai jenis pemimpin. Baik
pemimpin dalam bdang akademis, pemimpin dalam bidang bisnis dan pemimpin dalam
bidang social. Masing masing pemimpin memiliki karakteristiknya masing masing.
Dan dari sini saya sadar untuk memberikan kontribusi yang besar bagi Indonesia
saya harus menjadi seorang yang memiliki pengaruh yang besar. Saya harus bisa
memberikan dampak baik pada Negara ini. Saya ingin melakukan revolusi
pengelolaan dalam berbagai hal agar menjadi lebih baik saat saya menjadi
pemimpin.
Saat ini dengan kapasitas dan
kapabilitas yang saya miliki saya tetap tidak menyerah dan mencoba menjadi pemuda
yang bermanfaat walaupun terbatas waktu saya yang tersita oleh pekerjaan saya
saya tetap ingin memberikan sesuatu kotribusi ke masyarakat sekitar saya. Saya
terkadang mengajar ke panti asuhan untuk membagikan ilmu yang saya miliki
walaupun hanya ilmu ilmu dasar saja. Saya juga rutin menulis di blog saya
mengenai pemikiran saya terhadap pengelolaan perusahaan dan isu isu ekonomi
yang menarik perhatian saya. Saya mencoba
member stiap apa yangsaya meiliki sebisa saya. Saya juga menggerakan
diskusi sesame mahasiswa Kalimantan barat di bandundung diatara sahabat sahabat
saya , kami berdiskusi tentang bagaimana nanti saat generasi kami menjadi
pemimpin di Kalimantan barat visi dan misi apa yang harusnya kami capai. Bagaimana
seharusnya daerah yang tidak memiliki APBD yang besar ini dapat maju dengan
terakselerasi sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kalimantan
barat.
Peranku bagi Indonesia adalah
masa depan yang akan terus diraih, sya tidak berhenti disini ataupun saat saya
sudah mendapatkan apa yang saya inginkan. Saya hanya akan berhenti ketika
generasi selanjutnya sudah siap untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan
saya.
Dan bagi pribadi saya menjadi
sukses dan besar sehingga dapat membantu lebih banyak masyarakat.